6. Acuan dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi Nama penyusun paling awal, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi atau disertasi dicetak biasa diikuti dengan pernyataan Skripsi, Tesis atau Disertasi dicetak miring, kemudian pernyataan Tidak diterbitkan. Nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi. Contoh:
Bangkona, D. 1989. Women in Development: Their Roles in Agricultural Production and Family
Nutrition in South Sulawesi Indonesia. Dissertation. Unpublished. Pullman, Washington:
Washington State University.
Pangaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajar Bahasa Inggris di
LPTK. Disertasi. Tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana IKIP Malang.
Tiro, M. A. 1991. Edgeworth Expansion and Bootstrap Approximation for M-Estimators of Linear
Regression Parameters with Increasing Dimensions. Dissertation. Unpublished. Ames,
Iowa: Iowa State University.
7. Acuan dari Buletin
Nama penulis diikuti tahun penerbitan, judul artikel, kemudian nama Buletin dicetak miring, dan nomor terbitan, tahun keberapa, dan halaman artikel.
Contoh:
Suyono, H. 1994. Membangun Keluarga Sejahtera Ikut Mengentaskan Kemiskinan. Buletin KB
Nasional, No. 2 . Tahun I, 3 – 4.
8. Acuan dari Laporan
Nama laporan ditulis paling awal, diikuti tahun, judul artikel, kota penerbitan, nama lembaga yang menerbitkan (mengeluarkan laporan).
Contoh:
Population Report. 1995. More Evidence in the Cancer Debate. Baltimore, MD: The Johns Hopkins School of Hygiene and Public Health, Population Information Programs, Center for
Communication Programs.
9. Acuan dari Prosiding/Risalah
Penulisan identitas acuan dimulai dengan nama penulis, diikuti tahun, judul artikel. Diikuti kata “Dalam” kemudian nama penyunting atau editor (kalau ada), nama prosiding/ risalah dicetak miring, nomor halaman artikel dalam kurung, kota tempat berlangsungnya kegiatan, dan lembaga penyelenggara kegiatan (atau kota penerbitan dan nama penerbit).
Contoh:
Achir, Y. A. & Wirosuhardjo, K. 1995. Pengembangan Sikap Menyukai Makanan Tradisional
Melalui Pendidikan. Dalam F. G. Winarno., N. L. Puspitasari. & F. Kusnandar, (Eds.)
Prosiding Widyakarya Nasional Khasiat Makanan Tradisional (259-264). Jakarta: Kantor
Menteri Negara Urusan Pangan RI.
Nampiah & Rifai, M. A. 1988. Species of Alternaria in Agricultural Centers in Java. Dalam M. A. Rifai., M. Machmud., A. H. Sastraatmadja., S. S. Tjitrosono., R. C. Umaly & O. S.
Damanpura. (Eds.). Proceedings of the Symposium on Crop Pathogens and Nematodes
(213-215). Bogor: BIOTROP.
Samsudin. 1994. Gizi Lebih pada Anak dan Masalahnya. Dalam M. A. Rifai., A. Nontji., Erwindo.,
F. Jalal., D. Fardias & T. S. Fallah (Eds.). Risalah Widyakarya Pangan dan Gizi V
(396-408). Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
10. Acuan dari Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, Lokakarya
Nama penyusun ditulis paling awal, diikuti tahun penyajian, judul makalah, diikuti pernyataan Makalah disajikan dalam (nama pertemuan dicetak miring), lembaga penyelenggara, tempat, dan tanggal penyelenggaraan.
Contoh:
Hasan, M. Z. 1996, Perkembangan Penelitian dalam Bidang Pendidikan. Makalah disajikan
dalam Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia III, IKIP Ujung Pandang, Ujung Pandang,
4 – 7 Maret.
Suhardjo. 1992. Pengorganisasian Pengajaran Berdasar Teori Elaborasi. Makalah disajikan dalam
Seminar Nasional Teknologi Pendidikan dan Kongres II Ikatan Profesi Teknologi
Pendidikan Indonesia. IKIP Malang, Malang, 17 – 19 November.
11. Acuan dari Surat Kabar a. Artikel/Karangan dengan Nama Penulis
Nama penulis diikuti tanggal, bulan, dan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis dengan cetak biasa. Nama surat kabar dicetak miring, diakhiri dengan halaman artikel.
Contoh:
Burhamzah, I. 9 Maret, 1996. Modernisasi Pertanian. Fajar, 6.
Winarno, B. 30 April, 2002. Reposisi Birokrasi di Era Globalisasi dan Liberalisasi Ekonomi.
Kompas, 4.
b. Artikel Tanpa Nama Penulis
Nama surat kabar ditulis paling awal, diikuti tanggal, bulan dan tahun, kemudian judul karangan ditulis miring dengan huruf besar-kecil dan diikuti dengan nomor halaman.
Contoh:
Fajar. 3 Maret, 1996. Ibu Perokok dan Peminum Pengaruhi Kecerdasan Anak, 9.
Kompas. 28 Mei, 2002. Terapi bagi Sinusitis, 2.
c. Tulisan Bersambung ke Halaman Lain
Cara penulisan identitas acuan sama dengan artikel pada satu halaman, hanya saja pada bagian akhir dicantumkan halaman di mana artikel mulai dimuat, tanda koma, kemudian nomor halaman sambungannya.
Contoh:
Asy’Arie. 28 Mei, 2002. Memecah Kebekuan Pendidikan dalam Gundukan Es Politik Kekuasaan.
Kompas, 4, 5.
Nursyahbani, 19 Maret, 1996. Kaum Wanita Masih Dilemahkan. Fajar, 1, 2.
12. Acuan dari Kumpulan Abstrak
Nama penulis ditulis paling awal, disusul tahun penerbitan, judul artikel, kemudian kata Dalam (bila ada editor) nama editor (Ed.), nama kumpulan Abstrak dicetak miring, kota penerbitan: Lembaga yang menerbitkan.
Contoh:
Ater, E. C. & Khan, S. 1988. Gender Role Analysis in Rural Household In Punjab Province,
Pakistan. In H. C. Brittin (Ed.). Research Abstracts of the IFHE XVI World Congress.
July 24 – 29th 1988. Minneapolis Minnesota: University of Minnesota.
Soembodo, B. 1989. Keadaan Sosial Ekonomi Migran di Kota Surabaya. Dalam Puruhito (Ed.).
Kumpulan Abstrak Penelitian Universitas Airlangga Tahun 1984 – 1987. Surabaya:
Lembaga Penelitian Universitas Airlangga.
13. Acuan dari Dokumen Resmi Pemerintah tanpa nama Penulis a. Dokumen yang Diterbitkan oleh suatu Penerbit Tanpa Lembaga
Judul atau nama dokumen ditulis paling awal dengan cetak miring, diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit, dan nama penerbit.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. 1989. Jakarta: PT Kresiasi Jaya Utama.
b. Dokumen yang Ditulis Atas Nama Lembaga dengan atau Tanpa Penerbit
Nama lembaga penanggungjawab ditulis paling awal, diikuti dengan tahun, judul karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga yang bertanggungjawab atas penerbitan karangan tersebut, atau nama penerbit (kalau ada)
Contoh:
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 1992. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga Sejahtera. Jakarta: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.
Department of Information Republic of Indonesia. 1984. The Women of Indonesia. Jakarta:
Department of Information.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 30 Tahun 1991 tentang Pendidikan Tinggi. Jakarta: Balai Pustaka.